Rabu, 26 Maret 2014

Mat. dan Ilmu Alamiah Dasar (Minggu 1 & 2)

A. Pengertian Ilmu Alamiah Dasar
    Ilmu Alamiah Dasar adalah ilmu yang mengkaji tentang gejala-gejala di alam semesta hingga terbentuk konsep dan prinsip yang hanya berssifat essensial seperti Biologi, Fisika dan Kimia. Ilmu Alamiah Dasar dapat berubah sesuai  kemajuan peradaban manusia.

B. Perkembangan Alam Pikiran Manusia
   Manusia adalah makhluk yang paling sempurna di muka bumi meski banyak keterbatasan fisik, seperti ukuran tubuh, kekuatan, kecepatan, dan panca inderanya. Manusia disebut makhluk paling sempurna karena mempunyai otak dan akal yang lebih baik dari makhluk lainnya. Ada dua macam perkembangan alam pikiran manusia, yaitu sejak dilahirkan sampai akhir hayat dan sejak zaman purba hingga dewasa ini. Manusia secara terus-menerus mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga berusaha mengetahui yang benar dan yang salah. Perkembangan pengetahuan pada manusia juga didukung dengan adanya sifat ingin maju, selalu tidak puas, dan sifat yang lebih baik. Jadi, dapat dikatakan alam pikiran manusia dapat berkembang karena adanya kemampuan untuk berpikir dan bernalar serta sifat ingin tahu yang besar.

C. Mitos Penalaran & Cara Memperoleh Pengetahuan
     Pengertian Mitos, Legenda dan Cerita Rakyat
         Mitos adalah prosa rakyat yang menceritakan kisah pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi. pada umumnya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, dunia dan para penghuninya dan juga dianggap suci. Tokoh utama pada mitos biasanya deawa, manusia, dan pahlawan supranatural. Contoh Mitos : Cerita Barong di Bali, Nyai Roro Kidul, Dewi Nawangwulan, dsb.
       Legenda adalah prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi dan sering dianggap sebagai sejarah. Tetapi karna tidak tertulis, maka kisah tersebut sering mengalami perubahan sehingga jauh dari aslinya. Legenda mempunyai ciri-ciri yang sama seperti mitos, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Contoh Legenda : Sangkuriang, Banyuwangi, Malin Kundang, dsb.
         Cerita Rakyat mengisahkan tentang suatu kejadian di suatu tempat atau asal muasal suatu tempat. Fungsi cerita rakyat adalah sebagai hiburan juga merupakan sarana untuk penyebaran berbagai tradisi budaya. Tokoh-tokoh yang dimunculkan umunya binatang, manusia maupun dewa. Contoh Cerita Rakyat : Lutung Kasarung.

Cara Manusia Memperoleh Pengetahuan
      Pengetahuan manusia dimulai dari rasa ingin tahu yang sudah dimiliki sejak kecil. Pengetahuan dapat diperoleh dari dua pendekatan, yaitu secara ilmiah dan non ilmiah. Pendekatan non ilmiah terdiri dari akal sehat, intuisi, prasangka, penemuan dan coba-coba dan pikiran kritis.

Akal Sehat
       Menurut Conant yang dikutip Kerlinger (1973, h. 3) akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. Konsep merupakan kata yang dinyatakan abstrak dan dapat digeneralisasikan kepada hal-hal yang khusus. Akal sehat ini dapat menunjukan hal yang benar, walaupun disisi lainnya dapat pula menyesatkan.
Intuisi
       Intuisi adalah penilaian terhadap suatu pengetahuan yang cukup cepat dan berjalan dengan sendirinya. Biasanya didapat dengan cepat tanpa melalui proses yang panjang tanpa disadari. Dalam pendekatan ini tidak terdapat hal yang sistemik.
Prasangka
    Pengetahuan yang dicapai secara akal sehat biasanya diikuti dengan kepentingan orang yang melakukannya kemudian membuat orang mengumumkan hal yang khusus menjadi terlalu luas. Dan menyebabkan akal sehat ini berubah menjadi sebuah prasangka.
Penemuan coba-coba
      Pengetahuan yang ditemukan dengan pendekatan ini tidak terkontrol dan tidak pasti. Diawali dengan usaha coba-coba atau dapat dikatakan trial and error. Dilakukan dengan tidak kesengajaan yang menghasilkan sebuah pengetahuan dan setiap cara pemecahan masalahnya tidak selalu sama. Sebagai contoh seorang anak yang mencoba meraba-raba dinding kemudian tidak sengaja menekan saklar lampu dan lampu itu menyala kemudian anak tersebut terperangah akan hal yang ditemukannya. Dan anak tersebut pun mengulangi hal yang tadi ia lakukan hingga ia mendapatkan jawaban yang pasti akan hal tersebut.
Pikiran Kritis
        Pikiran kritis ini biasa didapat dari orang yang sudah mengenyam pendidikan formal yang tinggi sehingga banyak dipercaya benar oleh orang lain, walaupun tidak semuanya benar karena pendapat tersebut tidak semuanya melalui percobaan yang pasti, terkadang pendapatnya hanya didapatkan melalui pikiran yang logis.
Manusia Begitu Mudah Menerima Mitos Karena Akibat Keterbatasan Penalaran dan Keingintahuan
    Rasa ingin tahu manusia ternyata tidak dapat terpuaskan hanya atas dasar pengamatan ataupun pengalaman. seperti contoh "mengapa gunung bisa meletus?" karena tidak tahu jawabannya maka manusia mereka-reka sendiri dengan jawaban "Yang berkuasa dari gunung itu sedang marah". Pengetahuan baru dan kepercayaan itulah yang menyebabkan terjadi mitos. Penyebab lain terjadi mitos adalah keterbatasan pengetahuan yang disebabkan karena keterbatasan penginderaan baik langsung maupun dengan alat, keterbatasan penalaran manusia pada masa itu, hasrat ingin tahunya terpenuhi.
D. Metode Ilmiah
    Pada metode ilmiah, pendekatan terhadap masalah bersifat empiris, konsep teori jelas dan operasional spesifik, hipotesi dapat dibuktikan, observasi gejala bersifat sistematis dan terkontrol, alat ukur akurat, kontrol selalu dilakukan, pelaporan hasil penelitian objektif, sikap penelitinya kritis skeptis mencari bukti, penyimpulan antara hubungan variabel secara sadar dan sistematis, dan sifat penelitian dapat diulang.
E. Metode Non-Ilmiah
   Pada metode non-ilmiah pendekatan terhadap masalah bersifat intuitif, konsep teori ambigu, hipotesis tidak dapat dibuktikan, obesrvasi gejala seadanya dan tidak terkontrol, kontrol tidak ada, alat ukur tidak sesuai tidak akurat dan tidak tepat, pelaporan hasil penelitian subjek, sikap peneliti tidak kritis dan menerima apa adanya, penyimpulan antara hubungan variabel secara terburu-buru, dan sifat penelitian tidak dapat diulang.
F. Langkah-Langkah Operasional dalam Metode Ilmiah
    Perumusan Masalah : Berupa pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana tentang objek yang diteliti.
Penyusunan Hipotesis : Pernyataan yang menunjukkan kemungkinan-kemungkinan jawaban untuk memecahkan masalah yang ditetapkan. 
Pengujian Hipotesis : Usaha pengumpulan fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang telah diajukan untuk melihat fakta-fakta tersebut mendukung hipotesis atau tidak.
Penarikan kesimpulan : Penarikan kesimpulan didasarkan atas penilaian melalui analisis dari fakta-fakta untuk melihat hipotesis yang diajukan dapat diterima atau tidak.
G. Keunggulan dan Keterbatasan Metode Ilmiah
     Keunggulan dari metode ilmiah :
- Mencintai kebenaran objektif, bersifat adil dan hidup bahagia.
- Kebenaran tidak absolut karena kebenaran dicari terus-menerus.
- Tidak mudah percaya pada takhayul, astrologi dan untung-untungan.
- Dengan ilmu pengetahuan, kita memiliki rasa ingin tahu yang banyak.
- Tidak mudah berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka, obyektif dan toleran.
- Memiliki sikap optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang benar menurut ilmiah.
  Keterbatasan dari metode ilmiah : 
- tidak dapat membuat kesimpulan tentang baik buruk sistem nilai dan juga tidak dapat menjangkau tentang  
  seni dan estetika
- kesimpulan dianggap benar, tetapi kesimpulan ilmiah bisa berubah sesuai dengan perkembangan ilmu
   pengetahuan

Sumber Referensi :

NAMA : PRISTA DICA KURNIA
KELAS : 1PA10
NPM    : 16513934