Global
Brain adalah konseptualisasi dari jaringan di seluruh dunia yang dibentuk oleh
semua orang di dunia bersama-sama dengan teknologi informasi dan komunikasi
yang menghubungkan mereka menjadi cerdas dalam mengatur dirinya sendiri.
Internet menjadi lebih cepat, lebih cerdas, dan lebih menyeluruh, semakin
mengikat kita bersama-sama ke dalam sistem pengolahan informasi tunggal yang
berfungsi seperti sistem saraf di bumi. Kecerdasan jaringan ini bersifat
kolektif atau didistribusikan, tidak terpusat atau local dalam setiap individu
tertentu, organisasi atau sistem komputer.
Internet
adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang saling terhubung.
Internet itu sendiri juga mempunyai dampak yang positif yaitu semua manusia
yang mengakses internet akan mendapatkan berbagai macam informasi dengan cepat
dan lengkap. Namun, selain mempunyai dampak positif internet tersebut juga
mempunyai dampak negatif yaitu, seperti halnya merusak moral masyarakat jika
disalahgunakan dengan mengakses atau membuka situs yang pornografi atau
perjudian.
Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model consciousness dan mendorong terbentuknya collective unconsciousness.
Peran internet sebagai mediasi yang memungkinkan terbentuknya berbagai model consciousness dan mendorong terbentuknya collective unconsciousness.
1.
Consciousness
Sadar atau kesadaran kolektif
adalah seperangkat keyakinan bersama, gagasan dan sikap moral yang beroperasi
sebagai kekuatan pemersatuan dalam masyarakat. Istilah ini diperkenalkan oleh
sosiologi Perancis Emile Durkheim di Divisinya Buruh di Masyarakat pada tahun
1893.
Menurut teori Jung,
seperti yang dikutip Alwisol (2004) dalam bukunya Psikologi Kepribadian,consciousness muncul
pada awal kehidupan, bahkan mungkin sebelum dilahirkan. Secara berangsur
kesadaran bayi yang umum-kasar, menjadi ssemakin spesifik ketika bayi itu mulai
mengenal manusia dan ojek disekitarnya. Menurut Jung, hasil pertama dari proses
diferensiasi kesadaran itu adalah ego. Sebagai organisasi kesadaran, ego
berperan penting dalam menentukan persepsi, pikiran, perasaan dan ingatan yang
bisa masuk ke kesadaran. Tanpa seleksi ego, jiwa manusia bisa menjadi kacau
karena terbanjiri oleh pengalaman yang semua bebas masuk ke kesadaran. Dengan
menyaring pengalaman, ego berusaha memelihara keutuhan dalam kepribaddian dan
memberi orang perasaan kontinuitas dan identitas.
2. Unconsciousness
Alam tidak sadar (Unconscious) menjadi tempat bagi segala dorongan,
desakan, maupun insting yang tak kita sadari tetapi ternyata mendorong
perkataan, perasaan, dan tindakan kita. Sekalipun kita sadar akan perilaku kita
yang nyata, sering kali kita tidak menyadari proses mental yang ada di balik
perilaku tersebut. Menurutnya ketidaksadaran mencakup segala sesuatu yang
sangat sulit dibawa ke alam sadar, termasuk segala sesuatu yang memang asalnya
alam bawah sadar, seperti nafsu dan insting serta segala sesuatu yang termasuk
keduanya dan alam tak sadar adalah sumber dari motivasi dan dorongan yang ada
dalam diri manusia
Menurut Freud keberadaan alam
tidak sadar ini hanya bisa dibuktikan secara tidak langsung. Baginya alam tidak
sadar merupakan penjelasan dari makna yang ada dibalik mimpi, kesalahan ucap (slips of the tongue), dan berbagai jenis
lupa, yang dikenal sebagai represi (repression).
Sebenarnya, Freud bukanlah orang pertama yang menemukan ide tentang alam
tidak sadar(unconsciousness), tapi dialah yang membuat ide tersebut
menjadi terkenal, dan harus diakui, bahwa pemahaman tentang kesadaran dan
ketidaksadaran manusia merupakan salah satu sumbangan terbesar dari pemikiran
Freud. Menurutnya, kunci untuk memahami perilaku dan problema kepribadian
bermula dari hal tersebut. Ketidakasadaran itu tidak dapat dikaji langsung,
karena perilaku yang muncul itu merupakan konsekuensi logisnya.
Menurut Gerald Corey, bukti klinis untuk membenarkan alam ketidaksadaran
manusia dapat dilihat dari hal-hal berikut, seperti :
- Mimpi; hal ini merupakan pantulan dari kebutuhan,
keinginan dan konflik yang terjadi dalam diri.
- Salah ucap sesuatu; misalnya nama yang sudah dikenal
sebelumnya.
- Sugesti pasca hipnotik.
- Materi yang berasal dari teknik asosiasi
bebas.
- Materi yang berasal dari teknik proyeksi, serta
isi simbolik dari simptom psikotik.
3. Collective Unconsciousness
Ketidaksadaran
kolektif istilah dari psikologi
analitis, yang
diciptakan oleh Carl Jung. Hal
ini diusulkan untuk menjadi bagian dari pikirin bawah sadar, dinyatakan dalam
kemanusian dan semua bentuk kehidupan dengan sistem saraf, dan mmenjelaskan
bagaimana struktur jiwa mandiri mengatur pengalaman. Jung dibedakan
ketidaksadaran kolektif dari ketidak sadaran pribadi, dalam ketidaksadaran
pribadi adalah reservoir pribadi pengalaman unik untuk setiap
individu, sedangkan terkumpul ketidaksadaran kolektif dalam cara yang sama
dengan masing-masing anggota dari suatu spesis tertentu.
Collective
unconsciousness disebut
juga transpersonal unconscious, konsep asli Jung yang paling
kontroversial; suatu sistem psikis yang paling kuat dan paling berpengaruh, dan
pada kasus-kasus patologik mengungguli ego dan ketidaksadaran pribadi. Menurut
Jung, evolusi makhluk (manusia) memberi cetak biru bukan hanya mengenai
fisik/tubuh tetapi juga mengenai kepribadian. Taksadar kolektif adalah gudang
ingatan laten yang diwariskan oleh leluhur, baik leluhur dalam wujud manusia
maupun leluhur pramanusia/binatang (ingat teori evolusi Darwin). Ingatan yang
diwariskan adalah pengalaman-pengalaman umum yang terus menerus berulang lintas
generasi. Namun yang diwariskan itu bukanlah memori atau pikiran yang spesifik,
tetapi lebih sebagai predisposisi (kecenderungan untuk bertindak) atau potensi
untuk memikirkan sesuatu. Taksadar kolektif merupakan fondasi ras yang
diwariskan dalam keseluruhan struktur kepribadian. Di atasnya dibangun ego,
taksadar pribadi dan pengalaman individu. Jadi apa yang dipelajari dari
pengalaman secara substansial dipengaruhi oleh taksadar kolekif yang menyeleksi
dan mengarahkan tingkah laku sejak bayi. Taksadar pribadi dan taksadar kolektif
sangat membantu manusia dalam menyimpan semua yang telah dilupakan/diabaikan.,
dan semua kebijakan dan pengalaman sepanjang sejarah. Mengabaikan taksadar
dapat merusak ego karena taksadar dapat membelokkan tingkah laku menjadi
menyimpang seperti phobia, delusi, dan simptom gangguan psikologis. Isi utama
dari taksadar kolektif adalah arketipe, yang dapat muncul ke kesadaran dalam
wujud simbolisasi.
Daftar Pustaka:
Tabel Kerja Kelompok :
Nama
|
Tugas
|
Link
|
Anyssa Setiawati. A
(11513193)
|
Mencari Materi Global Brain dan Peran Internet, Consciousness,
Unconsciousness, Collective Unconsciousness
|
|
Aryo Dwi Wahyu N
(11513418)
|
Mencari Materi Global Brain dan Peran Internet, Consciousness,
Unconsciousness, Collective Unconsciousness
|
|
Anisa Cabella
(11513069)
|
Mencari Materi Global Brain dan Peran Internet, Consciousness,
Unconsciousness, Collective Unconsciousness
|
|
Prista Dica Kurnia
(11513418)
|
Mencari Materi Global Brain dan Peran Internet, Consciousness,
Unconsciousness, Collective Unconsciousness
|
|
Sarah Neta Rahmah
(18513264)
|
Mencari Materi Global Brain dan Peran Internet, Consciousness,
Unconsciousness, Collective Unconsciousness
|
|
Ulfatus Saniyyah
(19513042)
|
Mencari Materi Global Brain dan Peran Internet, Consciousness,
Unconsciousness, Collective Unconsciousness, serta mengedit dan merapihkan
seluruh isi.
|