NAMA : PRISTA DICA KURNIA (16513934)
KELAS : 2PA04
KESEHATAN MENTAL ( TUGAS I)
SEJARAH KESEHATAN MENTAL
Pada
Zaman Pra Sejarah tercatat bahwa manusia purba mengalami ganguan seperti
infeksi dan arttristis dan pada zaman permulaan masa peradaban Pytagoras ialah
orang yang pertama memberi penjelasan terhadap penyakit mental diikuti Palato
dan hypocrates yang berpendapat ganguan mental merupakan ganguan dilihat dari
ciri ganguan fisik, moral dan ganguan dari para dewa, dan Zaman Renaisance
mulai menyangkal bahwa ganguan penyakit mental itu pasiaennya itu tengelam dari
dunia takhyul atau alam gaib.
Namun,
lambat laun ada usaha-usaha kemanusiaan yang mengadakan perbaikan dalam
menanggulangi orang-orang yang terganggu mentalnya ini. Kesehatan
mental ungkapan ini diciptakan oleh W. Swetster di tahun 1843, dan penuh dengan
konten yang sebenarnya melalui “pribadi” pengalaman berkumpul oleh ahli
asuransi Beers Amerika. Tujuannya adalah untuk memastikan perawatan yang lebih
manusiawi dari sakit mental, cara bagaimana tujuannya ini dilakukan dalam
konteks yang lebih luas melampaui domain perawatan kesehatan tidak bisa disebut
hanya kejiwaan. Kesehatan mental mulai berkembang sejak perang dunia ke II.
Sejak awal perang dunia ke II kesehatan mental bukan lagi suatu istilah yang
asing bagi orang-orang. Dalam bidang kesehatan mental kita dapat memahami bahwa
gangguan mental itu telah terjadi sejak awal peradaban manusia dan sekaligus
telah ada upaya-upaya mengatasinya sejalan dengan peradaban. Philippe Pinel di Perancis dan William Tuke dari Inggris
adalah salah satu contoh orang yang berjasa dalam mengatasi dan menanggulangi
orang-orang yang terkena penyakit mental. Masa-masa Pinel dan Tuke ini
selanjutnya dikenal dengan masa pra ilmiah karena hanya usaha
dan praksis yang mereka lakukan tanpa adanya teori-teori yang dikemukakan.
Masa
selanjutnya adalah masa ilmiah, dimana tidak hanya praksis yang
dilakukan tetapi berbagai teori mengenai kesehatan mental dikemukakan. Masa ini
berkembang seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan alam di Eropa.
Dorothea Dix merupakan seorang pionir wanita dalam usaha-usaha kemanusiaan
berasal dari Amerika. Ia berusaha menyembuhkan dan memelihara para penderita
penyakit mental dan orang-orang gila dan memperbaiki banyak rumah sakit jiwa di
Amerika dan Eropa.
KONSEP SEHAT
Sehat fisik adalah
tidak merasa sakit, secara klinis yaitu dari fisik luar seseorang tidak
terlihat sakit. Semua organ tubuh berfungsi dengan baik dan tidak terdapat
gangguan pada organ tubuh. Kebugaran jasmani adalah ke- sanggupan atau
kemampuan tubuh dalam beradaptasi terhadap kerja yang dilakukan sehari-hari
tanpa merasa kelelahan. Individu yang bugar secara jasmani sering disebut sehat
secara fisik. Latihan kebugaran jasmani bisa dijalani dengan olahraga. Olahraga
yang teratur bisa bermanfaat bagi kesehatan tubuh, seperti dapat menurunkan
tekanan darah tinggi, mencegah kencing manis, menurunkan kadar kolesterol dalam
darah dan banyak lagi.
Ada 4 Pola Hidup Sehat
yang penting dan tercatat dalam Paradigma Sehat yaitu :
1. Pola Makan Sehat :
Tipe makanan apa yang sehat dan diperlukan oleh tubuh dibahas di newsletter
Pola Makan Sehat.
2. Pola Aktifitas :
Olahraga sangat diperlukan untuk memastikan kebugaran jasmani dan akan kita
bahas berikutnya.
3. Pola Pikir : Pikiran
positif untuk mendukung hidup sehat
4. Pola Spiritual
PERBEDAAN KONSEP
KESEHATAN MENTAL BUDAYA BARAT DAN TIMUR
Banyak hal dalam kehidupan yang dipengaruhi oleh budaya,
kesehatan mental dan gerakan kesehatan mental juga dipengatuhi oleh budaya.
Dalam kesehatan mental, faktor kebudayaan juga
memegang peran penting. Apakah seseorang itu dikatakan sehat atau sakit mental
bergantung pada kebudayaannya (Marsella dan White, 1984). Hubungan kebudayaan
dengan kesehatan mental dikemukakan oleh (Wallace, 1963) meliputi:
•Kebudayaan
yang mendukung dan menghambat kesehatan mental.
•Kebudayaan
memberi peran tertentu terhadap penderita gangguan mental.
•Berbagai
bentuk gangguan mental karena faktor kultural.
•Upaya
peningkatan dan pencegahan gannguan mental dalam telaah budaya.
Selain itu budaya juga mempengaruhi
tindakan penanganan yang dilakukan terhadap gangguan mental itu sendiri. Dengan
kata lain Konsep kesehatan mental pada suatu budaya tertentu harus dipahami
dari hal-hal yang dianggap mempunyai arti dan bermakna pada suatu budaya
tertentu, sehingga harus dipahami dari nilai-nilai dan falsafah suatu budaya
tertentu.
Ada perbedaan konsep kesehatan
mental budaya barat dan timur Barat lebih memandang kesehatan bersifat
dualistik yaitu mengibaratkan manusia sebagai mesin yang sangat dipengaruhi
oleh dominasi medis. Sedangkan Timur lebih bersifat holistik, yaitu melihat
sehat lebih secara menyeluruh saling berkaitan sehingga berpengaruh pada cara
penanganan terhadap penyakit.
Sumber
: