PERKEMBANGBIAKAN ASEKSUAL DAN SEKSUAL
Dalam reproduksi aseksual, suatu individu dapat melakukan reproduksi
tanpa keterlibatan individu lain dari spesies yang sama. Pembelahan sel bakteri
menjadi dua sel anak adalah contoh dari reproduksi aseksual. Walaupun
demikian, reproduksi aseksual tidak dibatasi kepada organisme bersel
satu. Kebanyakan tumbuhan juga memiliki kemampuan untuk melakukan reproduksi aseksual. Contoh : archaea, bakteri, dan protista. Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga.
Reproduksi seksual membutuhkan keterlibatan dua individu, biasanya dari jenis kelamin yang berbeda, Secara umum, organisme yang lebih kompleks melakukan reproduksi secara seksual. Contoh : Manusia, Sapi, Singa, Kambing, dll.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Reproduksi
Rabu, 23 April 2014
Mat. dan Ilmu Alamiah Dasar (Minggu ke-4)
KEHIDUPAN DI BUMI
Teori Abiogenesis adalah teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad. Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Francesco Redi melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
Lazazaro Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
Louis Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu. Maka munculah pernyataan bahwa makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Ada juga pendapat para ahli lainnya :
NAMA : PRISTA DICA KURNIA
Teori Abiogenesis adalah teori yang dikemukakan Aristoteles ini menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dari benda tak hidup yang berlangsung secara spontan (generatio spontanea). Misalnya cacing dari tanah, ikan dari lumpur, dan sebagainya. Teori ini dianut oleh banyak orang selama beberapa abad. Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
Teori ini bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur.
Francesco Redi melakukan percobaan dengan menggunakan bahan daging segar yang ditempatkan dalam labu dan diberi perlakuan tertentu.
- Labu I : diisi daging segar dan dibiarkan terbuka
- Labu II : diisi daging segar dan ditutup dengan kain kasa
- Labu III : diisi daging segar dan ditutup rapat
- Labu I : dagingnya busuk, banyak terdapat belatung
- Labu II : dagingnya busuk, terdapat sedikit belatung
- Labu III : dagingnya tidak busuk, tidak terdapat belatung
Lazazaro Spallanzani juga melakukan percobaan untuk membantah teori abiogenesis, tetapi menggunakan bahan kaldu. Disainnya sebagai berikut:
- Labu I : diisi kaldu lalu dipanaskan dan dibiarkan terbuka
- Labu II : diisi kaldu, lalu ditutup dengan gabus yang disegel dengan lilin, kemudian dipanaskan
- Labu I : berubah busuk dan keruh, banyak mengandung mikroba (bakteri)
- Labu II : tetap jernih, tidak mengandung mikroba
Louis Pasteur menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu. Maka munculah pernyataan bahwa makhluk hidup berasal dari telur, telur berasal dari makhluk hidup, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup.
Ada juga pendapat para ahli lainnya :
- Teori Kreasi Khas (Special Creation) : menyatakan bahwa kehidupan diciptakan oleh suatu zat supranatural
- Teori Mantap : menyatakan bahwa kehidupan tidak berasal-usul (keadaan mantap)
- Teori Kosmozoan : menyatakan bahwa kehidupan berasal dari spora kehidupan yang datangnya dari luar angkasa
- Teori Biogenesis : menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup sebelumnya
- Teori Naturalistik/Evolusi Organik/Neoabiogenesis/Oportunistik : menyatakan bahwa kehidupan tercipta melalui proses evolusi kimia dan evolusi biologi berdasarkan pada konsep biologi modern.
NPM : 16513934
KELAS : 1PA10
Mat. dan Ilmu Alamiah Dasar (Minggu ke-3)
Perkembangan IPA
1. Alam Semesta Mikrokosmos
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.
2. Alam Semesta Makrokosmos
Makrokosmos adalah benda-benda yang sangat besar, misalnya bintang, galaksi, planet.
3. Sistem Anggota Tata Surya
Bintang/Matahari : Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari, jaraknya sekitar 149,680,000 kilometer.
Planet : Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya
Asteroid : Benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya.
Komet : Komet adalah bintang berekor yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
Meteor : Meteoroid merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi matahari dan jumlahnya sangat banyak, sering beberapa dari mereka jatuh ke bumi.
4. Teori Terjadinya Alam Semesta
- Teori Kabut ( Immanuel Kant & Laplace)
Tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
- Teori Planetisimal (Thomas C. Chamberlin & Forest R. Moulton)
Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang tiu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari.
- Teori Pasang Surut (Sir james Jeans & Harrold Jeffreys)
Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet.
- Teori Bintang Kembar (Hoyle)
Tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari )
- Teori Ledakan Besar/Big Bang (George Lemaitre)
15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa yang mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta.
- Teori Awan Kabut (Carl Von Weeizsaker)
Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
-Teori Keadaan Tetap (H. Bondi, T. Gold & F. Hoyle)
Jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.
5. Bumi Sebagai Bagian Sistem Tata Surya
Bumi adalah planet nomor 3 yang terdapat dalam sistem tata surya. Dilihat dari ukurannya, Bumi sangatlah kecil bila dibandingkan dengan planet lain seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Jika matahari adalah wadah yang kosong, maka matahari bisa menampung 1 juta bumi.
6. Lapisan - Lapisan Bumi dan Fungsinya
- Lapisan Troposfer
Lapisan paling bawah dan paling dekat dengan inti bumi, memiliki ketebalan sekitar 16-17 km. Di lapisan ini, oksigen, karbon dioksida, nitrogen, terakumulasi sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Fungsi lapisan ini adalah menjaga keseimbangan suhu permukaan bumi dari sinar matahari dan infra merah.
- Lapisan Stratosfer
Lapisan ini dimulai dari ketinggian 11km-50km. Lapisan ini memiliki fungsi menyerap dan menyaring radiasi sinar ultra violet dari matahari.
- Lapisan Mesosfer
Lapisan ini dimulai dari ketinggian 50-85km dari permukaan bumi, berfungsi sebagai inversi suhu dan penahan meteor.
- Lapisan Termosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 80-500km. Memiliki fungsi sebagai pemantul gelombang radio.
- Lapisan Litosfer
Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus. Litosfer berasal dari kata lithos yan artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Litosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
-Lapisan Eksosfer
Adalah lapisan terluar dengan ketinggian 800-1000km. Berfungsi sebagai tameng utama bumi dari serangan-serangan benda luar angkasa. Selain itu, disini adalah tempat melayangnya satelit-satelit buatan manusia.
7. Teori Terjadinya Planet Bumi
Teori terjadinya planet bumi bisa dikatakan sama dengan teori terjadinya alam semesta, karena bumi merupakan salah satu planet yang ada di alam semesta.
- Theory Big bang :
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Sumber :
http://www.bimbingan.org/susunan-lapisan-atmosfer-dan-fungsinya.htm
NAMA : PRISTA DICA KURNIA
NPM : 16513934
KELAS : 1PA10
1. Alam Semesta Mikrokosmos
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.
2. Alam Semesta Makrokosmos
Makrokosmos adalah benda-benda yang sangat besar, misalnya bintang, galaksi, planet.
3. Sistem Anggota Tata Surya
Bintang/Matahari : Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari, jaraknya sekitar 149,680,000 kilometer.
Planet : Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat memantulkan cahaya
Asteroid : Benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya.
Komet : Komet adalah bintang berekor yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
Meteor : Meteoroid merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi matahari dan jumlahnya sangat banyak, sering beberapa dari mereka jatuh ke bumi.
4. Teori Terjadinya Alam Semesta
- Teori Kabut ( Immanuel Kant & Laplace)
Tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan planet luar.
- Teori Planetisimal (Thomas C. Chamberlin & Forest R. Moulton)
Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan matahari. Pada waktu bintang tiu menjauh sebagian massa matahari itu jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan disekeliling matahari.
- Teori Pasang Surut (Sir james Jeans & Harrold Jeffreys)
Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat menyebabkan pasang surut pada tubuh matahari pada massa matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet.
- Teori Bintang Kembar (Hoyle)
Tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya menjadi bintang ( matahari )
- Teori Ledakan Besar/Big Bang (George Lemaitre)
15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat (terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa yang mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk alam semesta.
- Teori Awan Kabut (Carl Von Weeizsaker)
Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
-Teori Keadaan Tetap (H. Bondi, T. Gold & F. Hoyle)
Jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.
5. Bumi Sebagai Bagian Sistem Tata Surya
Bumi adalah planet nomor 3 yang terdapat dalam sistem tata surya. Dilihat dari ukurannya, Bumi sangatlah kecil bila dibandingkan dengan planet lain seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Jika matahari adalah wadah yang kosong, maka matahari bisa menampung 1 juta bumi.
6. Lapisan - Lapisan Bumi dan Fungsinya
- Lapisan Troposfer
Lapisan paling bawah dan paling dekat dengan inti bumi, memiliki ketebalan sekitar 16-17 km. Di lapisan ini, oksigen, karbon dioksida, nitrogen, terakumulasi sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Fungsi lapisan ini adalah menjaga keseimbangan suhu permukaan bumi dari sinar matahari dan infra merah.
- Lapisan Stratosfer
Lapisan ini dimulai dari ketinggian 11km-50km. Lapisan ini memiliki fungsi menyerap dan menyaring radiasi sinar ultra violet dari matahari.
- Lapisan Mesosfer
Lapisan ini dimulai dari ketinggian 50-85km dari permukaan bumi, berfungsi sebagai inversi suhu dan penahan meteor.
- Lapisan Termosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 80-500km. Memiliki fungsi sebagai pemantul gelombang radio.
- Lapisan Litosfer
Litosfer merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus. Litosfer berasal dari kata lithos yan artinya batuan dan sphere yang artinya lapisan. Litosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
-Lapisan Eksosfer
Adalah lapisan terluar dengan ketinggian 800-1000km. Berfungsi sebagai tameng utama bumi dari serangan-serangan benda luar angkasa. Selain itu, disini adalah tempat melayangnya satelit-satelit buatan manusia.
7. Teori Terjadinya Planet Bumi
Teori terjadinya planet bumi bisa dikatakan sama dengan teori terjadinya alam semesta, karena bumi merupakan salah satu planet yang ada di alam semesta.
- Theory Big bang :
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Sumber :
http://www.bimbingan.org/susunan-lapisan-atmosfer-dan-fungsinya.htm
NAMA : PRISTA DICA KURNIA
NPM : 16513934
KELAS : 1PA10
Langganan:
Postingan (Atom)