Perkembangan IPA
1. Alam Semesta Mikrokosmos
Mikrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya
atom, elektron, sel, amuba, dan sebagainya.
2. Alam Semesta Makrokosmos
Makrokosmos adalah benda-benda yang sangat besar, misalnya bintang, galaksi, planet.
3. Sistem Anggota Tata Surya
Bintang/Matahari : Bintang adalah benda langit yang memancarkan cahaya. Bintang terdekat dengan Bumi adalah Matahari, jaraknya sekitar 149,680,000 kilometer.
Planet : Planet adalah benda langit yang mengelilingi bintang sebagai pusat tata
surya. Planet tidak dapat menghasilkan cahaya sendiri namun dapat
memantulkan cahaya
Asteroid : Benda berukuran lebih kecil daripada planet, tetapi lebih besar daripada meteoroid, umumnya terdapat di bagian dalam Tata Surya.
Komet : Komet adalah bintang berekor yang mengelilingi matahari dengan garis edar berbentuk lonjong atau parabolis atau hiperbolis.
Meteor : Meteoroid merupakan benda-benda langit kecil yang juga mengelilingi
matahari dan jumlahnya sangat banyak, sering beberapa dari mereka jatuh
ke bumi.
4. Teori Terjadinya Alam Semesta
- Teori Kabut ( Immanuel Kant & Laplace)
Tahap awal, Tata Surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk
dari debu, es, dan gas yang disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian
besar hidrogen. Gaya gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu
menyusut dan berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan
akhirnya menjadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus
menyusut dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es
terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas
tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet
dalam dan planet luar.
- Teori Planetisimal (Thomas C. Chamberlin & Forest R. Moulton)
Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-bintang yang banyak,
pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak yang tidak
terlalu jauh, akibatnya terjadi pasang naik antara bintang tadi dan
matahari. Pada waktu bintang tiu menjauh sebagian massa matahari itu
jatuh kembali kepermukaan matahari dan sebagian lain berhamburan
disekeliling matahari.
- Teori Pasang Surut (Sir james Jeans & Harrold Jeffreys)
Sebuah bintang besar mendekati matahari dalam jarak pendek, dapat
menyebabkan pasang surut pada tubuh matahari pada massa
matahari itu masih berada dalam keadaan gas. Gaya tarikan ini membentuk
lidah gas panas. Dalam lidah yang panas ini akan terjadi pengrapatan
gas-gas dan akhirnya kolom-kolom ini akan pecah lalu bercerai menjadi
benda-benda tersendiri yang merupakan planet-planet.
- Teori Bintang Kembar (Hoyle)
Tata surya ( matahari dan planet ) terbentuk dari dua buah bintang, yang
kemudian salah satunya hancur dan membentuk panet dan yang lainnya
menjadi bintang ( matahari )
- Teori Ledakan Besar/Big Bang (George Lemaitre)
15 milyar tahun yang lalu semua materi di angkasa menyatu dan memadat
(terkondensasi) membentuk satu bentukan yang mengecil. Selanjutnya massa
yang mengecil ini meledak dengan ledakan yang hebat, kemudian
partikel-partikel dari zat itu bertaburan ke semua arah dan membentuk
alam semesta.
- Teori Awan Kabut (Carl Von Weeizsaker)
Tata surya terbentuk oleh gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu
mengalami pemampatan, pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu
tertarik pada bagian pusat awan membentuk gumpalan bola dan mulai
berpilin kemudian membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis
di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram itu saling
menekan dan menimbulkan panas dan berpijar, bagian inilah yang kemudian
menjadi matahari, sementara bagian yang luar berputar sangat cepat
kemudian menjadi gumpalan yang lebih kecil, gumpalan kecil ini berpilin
pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
-Teori Keadaan Tetap (H. Bondi, T. Gold & F. Hoyle)
Jagat raya selama berabad-abad selalu dalam keadaan yang sama dan zat
hidrogen senantiasa dicipta dari ketiadaan. Penambahan jumlah zat, dalam
teori ini memerlukan waktu yang sangat lama, yaitu kira-kira seribu
juta tahun untuk satu atom dalam satu volume ruang angkasa.
5. Bumi Sebagai Bagian Sistem Tata Surya
Bumi adalah planet nomor 3 yang terdapat dalam sistem tata surya. Dilihat dari ukurannya, Bumi sangatlah kecil bila dibandingkan dengan planet lain seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Jika matahari adalah wadah yang kosong, maka matahari bisa menampung 1 juta bumi.
6. Lapisan - Lapisan Bumi dan Fungsinya
- Lapisan Troposfer
Lapisan paling bawah dan paling dekat dengan inti bumi, memiliki ketebalan sekitar 16-17 km. Di lapisan ini, oksigen, karbon dioksida, nitrogen, terakumulasi sedemikian rupa sehingga dapat dimanfaatkan bagi kehidupan manusia. Fungsi lapisan ini adalah menjaga keseimbangan suhu permukaan bumi dari sinar matahari dan infra merah.
- Lapisan Stratosfer
Lapisan ini dimulai dari ketinggian 11km-50km. Lapisan ini memiliki fungsi menyerap dan menyaring radiasi sinar ultra violet dari matahari.
- Lapisan Mesosfer
Lapisan ini dimulai dari ketinggian 50-85km dari permukaan bumi, berfungsi sebagai inversi suhu dan penahan meteor.
- Lapisan Termosfer
Lapisan ini berada pada ketinggian 80-500km. Memiliki fungsi sebagai pemantul gelombang radio.
- Lapisan Litosfer
Litosfer
merupakan bagian luar bumi yang berfungsi sebagai pembungkus. Litosfer
berasal dari kata lithos yan artinya batuan dan sphere yang artinya
lapisan. Litosfer merupakan tempat melakukan aktifitas bagi manusia serta makhluk hidup lainnya.
-Lapisan Eksosfer
Adalah lapisan terluar dengan ketinggian 800-1000km. Berfungsi sebagai tameng utama bumi dari serangan-serangan benda luar angkasa. Selain itu, disini adalah tempat melayangnya satelit-satelit buatan manusia.
7. Teori Terjadinya Planet Bumi
Teori terjadinya planet bumi bisa dikatakan sama dengan teori terjadinya alam semesta, karena bumi merupakan salah satu planet yang ada di alam semesta.
- Theory Big bang :
1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau perbedaan unsur.
2. Pembentukan perlapisan struktur bumi yang diawali dengan terjadinya
diferensiasi. Material besi yang berat jenisnya lebih besar akan
tenggelam, sedangkan yang berat jenisnya lebih ringan akan bergerak ke
permukaan.
3. Bumi terbagi menjadi lima lapisan, yaitu inti dalam, inti luar, mantel dalam, mantel luar, dan kerak bumi.
Sumber :
http://www.bimbingan.org/susunan-lapisan-atmosfer-dan-fungsinya.htm
NAMA : PRISTA DICA KURNIA
NPM : 16513934
KELAS : 1PA10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar