TEORI HARAPAN DAN IMPLIKASI PRAKTISNYA
Teori harapan dikembangkan oleh Vroom yang diperluas oleh Potler dan Lawler. Inti dari teori harapan terletak padapendapat yang mengemukakan bahwa kuatnya kecenderungan seseorang bertindak bergantung pada harapan bahwa tindakan tersebut akan diikuti oleh suatu hasil tertentu dan terdapat daya tarik pada hasil tersebut bagi orang yang bersangkutan (Siagian, 2004).Teori ini diciptakan oleh David Nadler dan Edward Lawler yang didasarkan pada empat asumsi mengenai perilaku dalam organisasi, yaitu:
a. Perilaku ditentukan oleh kombinasi antara faktor faktor yang terdapat dalam diri orang dan faktor-faktor yang terdapat di lingkungan.
b. Perilaku orang dalam organisasi merupakan tindakan sadar dari seseorang, dengan kata lain perilaku seseorang adalah hasi dari sebuah keputusan yang sudah diperhitungkanoleh orang tersebut.c. Orang mempunyai kebutuhan, keinginan dan tujuan yang berbeda.d.Orang memilih satu dari beberapa alternatif perilaku berdasarkan besarnya harapan memperoleh hasil dari sebuah perilaku.
Nadler dan Lawler menyusun model harapan yang terdiri dari 3 komponen, yaitu :
Nadler dan Lawler menyusun model harapan yang terdiri dari 3 komponen, yaitu :
- Nilai (Value)
Contoh : Seorang karyawan mendapatkan suatu penghargaan dari perusahaan dengan diberikan plakat, karena bakti kepada perusahaan selama sekian tahun. Tetapi, dampak negatifnya dapat membuat kecemburuan social terhadap karyawan lain.
- Instrumentalitas
Contoh : seseorang mengikuti sebuah lembaga multi level marketing (MLM) dengan mengharapkan keuntungan yang berlimpah, karena bila mengandalkan insentif dari perusahaan tidak cukup memadai sebab bisnis MLM ini cukup menjanjikan.
- Pengharapan
Contoh: seorang karyawan mendapatkan insentif lebih bila melakukan kerja lembur.
TEORI TUJUAN & IMPLIKASI PRAKTISNYA
Teori tujuan mencoba menjelaskan hubungan-hubungan antara niat atau intentions (tujuan-tujuan dengan prilaku), pendapat in digunakan oleh Locke. Teori ini memiliki aturan dasar, yaitu penetapan dari tujuan-tujuan secara sadar. Menurut Locke, tujuan-tujuan yang cukup sulit, khusus dan pernyataannya yan jelas dan dapat diterima oleh tenaga kerja, akan menghsilkan unjuk kerja yang lebih tinggi daripada tujuan-tujuan tidak khusus, dan yang mudah dicapai. Hasil penelitian Edwin Locke dan rekan-rekan (1968), menunjukkan efek positif dari teori tujuan pada prilaku kerja.
Penetapan tujuan memiliki empat macam mekanisme:
- Tujuan adalah yang mengarahkan perhatian
- Tujuan adalah yang mengatur upaya
- Tujuan adalah meningkatkan persistensi
- Tujuan adalah menunjang strategi untuk dan rencana kegiatan
Sumber :
A.M. Sardiman,(2005), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Nursalam, & Effendi, Ferry. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Vroom, VH dan Yetton, PW. 1973. Kepemimpinan dan pengambilan keputusan. Pittsburg: University of Pittsburg.
NAMA : PRISTA DICA KURNIA
NPM : 16513934
KELAS : 3PA04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar