Sabtu, 18 Juni 2016

Tugas Psikoterapi 4

1. Bagaimana cara terapis untuk menjalankan tujuan dari terapi perspektif integratif hingga dapat membantu konseli untuk mengembangkan integritasnya pada level tertinggi, ditandai adanya aktualisasi diri dan integritas yang memuaskan? (contoh 1 kasus)

Jawab:
Tujuan konseling dalam perspektif integratif yaitu membantu konseli mengembangkan integritasnya pada level tertinggi, yang ditandai oleh adanya aktualisasi diri dan integritas yang memuaskan. Untuk mencapai tujuan yang ideal ini maka konseli perlu dibantu untuk menyadari sepenuhnya situasi masalahnya, mengajarkan konseli secara sadar dan intensif memiliki latihan pengendalian di atas masalah tingkah laku. Terapi ini berfokus secara langsung pada tingkah laku, tujuan, masalah dan sebagainya.
Contoh kasus : 
Mr. A adalah seorang pria lajang berusia 30 tahun yang telah mengikuti sesi psikoterapi karena menderita gangguan distimik (suatu kondisi kronis yang ditandai dengan gejala depresi yang terjadi hampir sepanjang hari), selama beberapa tahun terakhir ini. Setelah dilakukan eksplorasi dan interpretasi secara sadar, ditemukan faktor penyebab depresi. Ternyata Mr. A tidak pernah bisa menerima perpisahannya dengan orang tuanya yang terjadi ketika dirinya berusia sekitar 17 tahun. Pada saat itu, ia telah meninggalkan karir yang menguntungkan di industri musik untuk menjadi seorang musisi. Keputusan ini sangat memuaskan baginya secara emosional dan interpersonal, tetapi bagi orang tuanya hal ini merupakan kekecewaan besar dan pengkhianatan. Setelah mencoba untuk memperbaiki hubungan dan hanya menerima terus kemarahan dan kritik dari orang tuanya, Mr A akhirnya berhenti bertemu dan berhenti berbicara kepada mereka.

2. Bagaimana cara terapis mengetahui metode yang tepat untuk memilih teknik yang akan dilakukan dalam melakukan terapi bermain? (Contoh kasus)

Jawab: Dengan cara memberikan dan memperkenalkan beberapa permainan kepada klien yang bertujuan untuk mengetahui permainan yang tepat terhadap perkembangan yang baik untuk klien.
Contoh kasus : 
Anak tersebut diberitakan kelelahan akibat terlalu banyak mengikuti les di luar sekolah. Hingga mengakibatkan dirinya berbicara angka-angka setiap kali bertemu dengan seseorang. Selain harus menempuh les matematika, anak ini pun mengikuti les lain seperti les bahasa inggris dan les mengaji. Konon, semua itu dilakukan demi menuruti kemauan Ibunya. Maka dari itu terapi yang cocok untuk kasus tersebut adalah Terapi Bermain, karena orang tua juga berperan dalam kemajuan anak. Dalam terapi ini juga orang tua dituntut oleh terapis untuk selalu memperhatikan potensi anak dalam bidang yang mereka sukai, bukan kemauan orang tua.

3. Bagaimana cara efektif yang harus dilakukan terapis dalam metode teknik terapi keluarga? (Contoh kasus)

Jawab : Yaitu dengan menggunakan proses yang memungkinkan anggota-anggotanya untuk memberikan respons terhadap berbagai situasi emosional secara lebih efektif. Refleksi diri tentang keluarganya sendiri merupakan hal yang berguna bagi terapis kelu
arga.
Contoh kasus: 

seseorang yang mempunyai harga diri rendah akan menampilkan suatu " False Self " yang ditampilkan pada saat yang sama diajuga takut kecewa dan sulit mempercayai orang lain termasuk pasangan hidupnya. Hal ini menyebabkan kesulitan yang serius dalam perkawinannya.

Tujuan dari terapi keluarga yang berorientasi psikodinamika yaitu untuk menolong anggota keluarga mencapai suatu pengertian tentang dirinya dan caranya beraksi satu sama lain di dalam keluarga.
Disini anggota keluarga didorong kearah asosiasi bebas dengan membiarkan pikiran mereka berjalan bebas tanpa sensor alam sadar dan memverbalisasilan pikirannya. Terapist hendaknya dab tudak secara aktif melakukan intervensi juga hindari memberi saran dan memanipulasi keluarga.


Sumber :
Almasitoh, U.H. (2012). Model terapi dalam keluarga. Jurnal Magistra No.80, ISSN 0215-951
Jerry, G. 2002. Encyclopedia of Psychotherapy: Integrative Approaches of Psychotherapy.             USA: Elsevier Science

1 komentar: