Sabtu, 24 Oktober 2015

PSIKOLOGI MANAJEMEN (MINGGU KE-4)

Model-Model Mempengaruhi Orang Lain

      Cara mempengaruhi orang lain dengan dasar pendekatan komunikasi persuasi dikemukakan oleh Aristoteles ada 3 pendekatan dasar, yaitu :
1. Logical Argument
       Logical Argument adalah penyampaian ajakan mengunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Hal ini telah disinggung dalam komponen data.
2. Psychological/Emotional Argument (Phatos)
       Penyampaian ajakan menggunakan efek emosi positif maupun negatif.
3. Argument Based on Credibility (Ethos)
       Ajakan atau arahan yang dituruti oleh komukate/audience karena komunikator mempunyai kredibilitas sebagai pakar dalam bidangnya. Contohnya kita menuruti nasihat medis dari dokter, atau mematuhi ajakan dari seorang pemuka Agama, hal ini semata-mata karena kita mempercayai kepakaran seseorang dalam bidangnya.

Menurut Burgon & Huffner (2002), ada beberapa pendekatan yang dapat dilakukan agar komujasi persuasi menjadi lebih efektif. Diantaranya:
1. Pendekatan berdasarkan bukti, yaitu mengungkapkan data atau fakta yang terjadi sebagai bukti argumentatif agar berkesan lebih kuat terhadap ajakan.
2. Pendekatan berdasarkan ketakutan, yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan bagi audience atau komunikate dengan tujuan mengajak mereka menuruti pesa  yang diberikan komunikator. Misal, terjadi kejadian luar biasa, demam berdaeah maka pemerintah dengan pendekatan ketakutan dapat mempersuasi masyarakat untuk mencegah DBD.
3. Pendekatan berdasarkan humor, yaitu menggunakan humor atau fantasi yang bersifat lucu dengan tujuan memudahkan masyarakat mengingat pesan, karena mempunyai efek emosi yang positif. Contoh: iklan-iklan yang menggunakan bintang komedian atau menggunakan humor yang melekat di hati masyarakat.
4. Pendekatan berdasarkan diksi, yaitu menggunakan pilihan kata yang mudah diingat (memorable) oleh audience komunikate dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negatif. Misal, iklan rokok.

Analisis:
      Menurut penjelasan diatas, jadi mempengaruhi orang lain ada dua tokoh yang mengemukakan pendapatnya. Yang pertama yaitu Aristoteles dengan 3 pendekatannya, yang pertama yaitu logical argument, penyampaian menggunakan argumentasi data-data yang ditemukan. Kedua, emotional argument yang berdasarkan dengan emosi, ketiga adalah argument based on credibility yaitu ajakan dari komunikator yang mempunyai kredibilitas sebagai pakar dari bidangnya.
   Tokoh kedua yaitu Burgon & Huffer dengan empat pendekatannya. Pendekatan pertama adalah berdasarkan bukti atau pengungkapan fakta yang terjadi sebagai penguat ajakan yang diberikan. Kedua yaitu, berdasarkan ketakutan yaitu menggunakan fenomena yang menakutkan untuk mempersuasi orang agar ikut dalam ajakan. Ketiga, berdasarkan humor yaitu menggunakan humor atau fantasi agar masyarakat yang ingin dipersuasi dapat dengan mudah mengingat ajakan yang diberikan. Keempat berdasarkan diksi atau slogan dengan tujuan membuat efek emosi positif atau negatif.

Wewenang
          
          Wewenang merupakan kemampuan yang diterima untuk mengambil keputusan dan untuk mendelegasikan suatu tindakan. Wewenang adalah suatu bentuk kekuasaan, seringkali dipergunakan secara luas untuk merujuk kemampuan manusia menggunakan kekuasaan sebagai hasil dari ciri-ciri seperti pengetahuan atau gelar seperti hakim. Terutama, wewenang formal adalah kekuasaan sah. Wewenang formal adalah tipe kekuasaan yang kita hubungkan dengan struktur organisasi dan manajemen. Kekuasaan itu berdasarkan pengakuan keabsahan usaha manajer untuk menggunakan pengaruh.

Jenis-jenis wewenang:
a Wewenang Lini (Line Authority)
      Wewenang lini adalah wewenang manajer yang bertanggung jawab langsung untuk mencapai sasaran organisasi. Wewenang lini diwujudkan dengan rantai komando standar, mulai dari dewan direktur sampai tempat aktivitas dasar organisasi yang dilaksanakan. Wewenang lini terutama didasarkan pada kekuasaan sah.
b. Wewenang Staff (Staff Authority)
    Wewenang staff adalah kelompok individu yang menyediakan saran dan jasa kepada manajer lini. Staff memberikan berbagai tipe bantuan pakar dan saran pada manajer. Wewenang staff terutama didasarkan pada kekuasaan keahlian. Staff sapat menawarkan saran perencanaan lewat penelitian, analisis, dan pengembangan pilihan. Staff juga dapat membantu dalam implementasi kebijakan, memonitor dalam masalah legal dan keuangan, dan dalam desain dan operasu sistem pemrosesan data.

Analisis:
     Jadi, wewenang adalah kemampuan untuk pengambilan keputusan sebagai bentuk kekuasaan terutama wewenang formal, seperti hakim, manajer atau para petinggi dalam organisasi. Jenis-jenis wewenang ada dua yaitu wewenang lini, dimana manajer bertanggung jawab langsung untuk mencapai target dalam organisasi. Kedua adalah wewenang staff, dimana staff mempunyai wewenang untuk menyediakan saran dan jasa bagi manajer yang didasarkan oleh keahlian.


Sumber:
Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Munandar, A.S. 2001. Psikologi Industri dan Organisasi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Sarwono, S.W. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka.


NAMA: PRISTA DICA KURNIA
NPM: 16513934
KELAS: 3PA04

Tidak ada komentar:

Posting Komentar